Selasa, 02 Agustus 2011

PUASA ADALAH PERISAI

Puasa itu adalah perisai.” Sabda Rasulullah seperti di riwayatkan Imam Bukhari. Hanya dalam puasalah, seeorang di larang melakukan perbuatan yang sebenarnya halal di lakukan.



Puasa, pada hakikatnya adalah pendidikan bagi jiwa ( Tarbiyatun nafs ) untuk mampu mengendalikan diri dan menahan hawa nafsu.

Hasil pendidikan itu , akan tercermin dalam pribadi orang yagn lebih bisa bersabar, Menahan diri, tawakkal, pasrah , tidak emosinal, tenang dalam menghadapi berbagai persoalan. Puasa menajdi kecil tak bernilai dan lemah unsur pendidikannya ketika upaya menahan dan mengendalikan nafsu itu hancur oleh pelanpiasan nafsu yang di hempaskan saat berbuka.

jika saat berbuka puasa menjadi saat melahap semua keinginan nafsunya yan gtertahan sejak pagi hingga petang. Menjadikan saat berbuka sebagai kesempatan” Balas Dendam “ dari upaya menahan lapar dan haus selama siang hari. Bila ini terjadi, berarti nilai pendidikan Puasa akan hilang.

ketika bulan Ramadhan tidak di optimalkan untuk banyak mengeluarkan infaq dan shadaqah. Rasulullah S.A.W , seperti di gambarkan dalah hadits, menjadi sosok yang paling murah dan dermawan di bulan Ramadhan. Hingga kedermawananya mengalahkan angin yang bertiup . Di bulan inilah, satu amal kebajikan bisa bernilai puluhan bahkan ratusan kali lipat di badning bulan-bulan laninnya. Momentum seperti sangat berharga dan tidak boleh di sia-siakan. Keyakinan itu yang di kembangkan oleh para sahabat dan salafu shalilh.

Amal-amal ibadah satu bulan Ramadhan, adalah bekal pesokan agar rohani dan keimanan seseorang meningkat untuk menghadapi sebelas bulan setelahnya. Namun , orang akan gagal meraih keutamaan Ramadhan, saat ia tidak berupaya menghidupkan melestarikan amal-amal ibadah yang pernah ia jalankan dalam satu bulan itu.
ketika puasa tak bisa menjadikan pelakunya berupaya memelihara mata dari melihat yang haram Mata adalah penerima informasi paling efektif yagn bisa memberi rekaman dalam otak dan jiwa seseorang. Memori informasi yang tertangkap oelh mata, lebih sulit terhapus ketimbang informasi yang di peroleh melalui indera lainnya. Karenanya , memelihara mata menjadikan sangat penting untuk membersihkan jiwa dan pikiran dari berbagai kotoran. Salah mengarahkan pandangan, bila terus berulang akan menumbuhkan suasana kusan dan tidak nyaman dalam jiwa dan pikiran. Ini sebabnya mengapa islam mewasiatkan sikap hati-hati menggunakan nikmat mata.

Puasa yang tak menambah pelakunya lebih memelihara mata dari yang haram. Menjadikan puasa itu nyaris tak memiliki pengaruh apapun dalam perbaikan dirinya. Karneannya, boleh jadi puasanya secara hukum sah, tapi substansi puasa itu tidak akan tercapai.
Ketika malam-malam Ramadhan menjadi tak ada bedanya dengan malam selain ramadhan, Salahl satu ciri khas bulan Ramadhan adalah, Rasullullah menganjurkan ummatnya untuk menghidupkan malam dengan shalat dan do'a-do'a tertentu. Ibadah shalat malam di bulan Ramadhan yang ibasa di sebut dengan sholat tarawih. Merupakan amal ibadah khusus di bulan ini. Tanpa menghidupkan malam dengan ibadah tarawih. Tentu seseorang akan kehilangan momentum berharga. Selain itu, di dalam sholat ini pula Rasulullah mengajarkan do'a-do'a khusus yang isla Allah akan di jabah oleh Allah S.W.T. Diantara do;a yang perlu di perbanyak dalam sholat tarawih adalah.” Allahumma inni as alukridhoka wal jannah wanna'udzu bika min shakhotika wannar “. “ Ya Allah , aku memohon perlindungan dari kemarahan-Mu dan dari neraka-Mu”

Maka dari itu , semoga di Bulan Ramadhan ini , patut kita selalu menjalankan segala amal ibadah untuk selalu meningkatkan keimanan kita sehingga dapat menghadapi sebelas bulan setelahnya. untuk mencapai segala keutamaan-NYa.Karena semua itu akan berpulang pada kejujuran nurani kita masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar