BERITA

Bakrie Connectivity Luncurkan Modem Tercepat

Jakata: Memasuki era baru konvergensi akses data, konten, dan layananan suara melalui broadbrand internet akses dengan menggunakan teknologi CDMA EVDO, PT Bakrie Connectivity meluncurkan modem internet AHA-MyTV. AHA-MyTV merupakan modem internet pertama di Indonesia yang super cepat dan dilengkapi aplikasi khusus internet televisi.



Presiden Direktur PT Bakrie Connectivity Erik Meijer mengatakan, data internal AHA menunjukan bahwa lebih dari sepertiga traffic penggunaan akses internet para pelanggan AHA adalah untuk mengakses layanan berbasis video, seperti .Youtube

"Jika kita lihat fenomena Youtube bagi masyarakat Indonesia ini sendiri cukup menarik. Di mana video asal Indonesia seperti Keong Racun diakses hampir tujuh juta orang di dunia. Dan video Briptu Norman juga diakses jutaan kali," ujar Erik di Jakarta.

Menurut Erik, hal ini menunjukan bahwa kebutuhan akan layanan video sangat besar. Fakta ini kemudian ditangkap jeli oleh PT Bakrie Connectivity dan menjadikan AHA sebagai modem pertama di Indonesia yang memiliki koneksi khusus dengan server Youtube dan Google. "Sehingga diharapkan dapat memberikan kepada costumer layanan akses Youtube tanpa buffering," ujarnya.

Tak hanya sampai di sini, PT Bakrie Connectivity juga terus berinovasi untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Indonesia.

HALAL BIHALAL DAN TOLERANSI BERAGAMA

Idul Fitri memiliki arti kembali kepada kesucian, atau kembali ke asal kejadian. Idul Fitri diambil dari bahasa Arab, yaitu fithrah, berarti suci. Kelahiran seorang manusia, dalam kaca Islam, tidak dibebani dosa apapun. Kelahiran seorang anak, masih dalam pandangan Islam, diibaratkan secarik kertas putih. Kelak, orang tuanya lah yang akan mengarahkan kertas putih itu membentuk dirinya. Dan dalam kenyataannya, perjalanan hidup manusia senantiasa tidak bisa luput dari dosa. Karena itu, perlu upaya mengembalikan kembali pada kondisi sebagaimana asalnya. Itulah makna Idul Fitri.



Idul Fitri memiliki arti kembali kepada kesucian, atau kembali ke asal kejadian. Idul Fitri diambil dari bahasa Arab, yaitu fithrah, berarti suci. Kelahiran seorang manusia, dalam kaca Islam, tidak dibebani dosa apapun. Kelahiran seorang anak, masih dalam pandangan Islam, diibaratkan secarik kertas putih. Kelak, orang tuanya lah yang akan mengarahkan kertas putih itu membentuk dirinya.

Dan dalam kenyataannya, perjalanan hidup manusia senantiasa tidak bisa luput dari dosa. Karena itu, perlu upaya mengembalikan kembali pada kondisi sebagaimana asalnya. Itulah makna Idul Fitri. Dosa yang paling sering dilakukan manusia adalah kesalahan terhadap sesamanya. Seorang manusia dapat memiliki rasa permusuhan, pertikaian, dan saling menyakiti. Idul Fitri merupakan momen penting untuk saling memaafkan, baik secara individu maupun kelompok.

Budaya saling memaafkan ini lebih populer disebut halal-bihalal. Fenomena ini adalah fenomena yang terjadi di Tanah Air, dan telah menjadi tradisi di negara-negara rumpun Melayu. Ini adalah refleksi ajaran Islam yang menekankan sikap persaudaraan, persatuan, dan saling memberi kasih sayang.

Dalam pengertian yang lebih luas, halal-bihalal adalah acara maaf-memaafkan pada hari Lebaran. Keberadaan Lebaran adalah suatu pesta kemenangan umat Islam yang selama bulan Ramadhan telah berhasil melawan berbagai nafsu hewani. Dalam konteks sempit, pesta kemenangan Lebaran ini diperuntukkan bagi umat Islam yang telah berpuasa, dan mereka yang dengan dilandasi iman.

Menurut Dr. Quraish Shihab, halal-bihalal merupakan kata majemuk dari dua kata bahasa Arab halala yang diapit dengan satu kata penghubung ba (dibaca: bi) (Shihab, 1992: 317). Meskipun kata ini berasal dari bahasa Arab, sejauh yang saya ketahui, masyarakat Arab sendiri tidak akan memahami arti halal-bihalal yang merupakan hasil kreativitas bangsa Melayu. Halal-bihalal, tidak lain, adalah hasil pribumisasi ajaran Islam di tengah masyarakat Asia Tenggara. Halal-bihalal merupakan tradisi khas dan unik bangsa ini.

Kata halal memiliki dua makna. Pertama, memiliki arti 'diperkenankan'. Dalam pengertian pertama ini, kata halal adalah lawan dari kata haram. Kedua, berarti ‘baik’. Dalam pengertian kedua, kata ‘halal’ terkait dengan status kelayakan sebuah makanan. Dalam pengertian terakhir selalu dikaitkan dengan kata thayyib (baik). Akan tetapi, tidak semua yang halal selalu berarti baik. Ambil contoh, misalnya talak (Arab: Thalaq; arti: cerai), seperti ditegaskan Rasulullah SAW: Talak adalah halal, namun sangat dibenci (berarti tidak baik). Jadi, dalam hal ini, ukuran halal yang patut dijadikan pedoman, selain makna ‘diperkenankan’, adalah yang baik dan yang menyenangkan. Sebagai sebuah tradisi khas masyarakat Melayu, apakah halal-bihalal memiliki landasan teologis? Dalam Al Qur’an, (Ali 'Imron: 134-135) diperintahkan, bagi seorang Muslim yang bertakwa bila melakukan kesalahan, paling tidak harus menyadari perbuatannya lalu memohon ampun atas kesalahannya dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi, mampu menahan amarah dan memaafkan dan berbuat kebajikan terhadap orang lain.

Dari ayat ini, selain berisi ajakan untuk saling maaf-memaafkan, halal-bihalal juga dapat diartikan sebagai hubungan antar manusia untuk saling berinteraksi melalui aktivitas yang tidak dilarang serta mengandung sesuatu yang baik dan menyenangkan. Atau bisa dikatakan, bahwa setiap orang dituntut untuk tidak melakukan sesuatu apa pun kecuali yang baik dan menyenangkan. Lebih luas lagi, berhalal-bihalal, semestinya tidak semata-mata dengan memaafkan yang biasanya hanya melalui lisan atau kartu ucapan selamat, tetapi harus diikuti perbuatan yang baik dan menyenangkan bagi orang lain.

Dan perintah untuk saling memaafkan dan berbuat baik kepada orang lain seharusnya tidak semata-mata dilakukan saat Lebaran. Akan tetapi, harus berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari. Halal-bihalal yang merupakan tradisi khas rumpun bangsa tersebut merefleksikan bahwa Islam di negara-negara tersebut sejak awal adalah agama toleran, yang mengedepankan pendekatan hidup rukun dengan semua agama. Perbedaan agama bukanlah tanda untuk saling memusuhi dan mencurigai, tetapi hanyalah sebagai sarana untuk saling berlomba-lomba dalam kebajikan.

Ini sesuai dengan Firman Allah, “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam) berbuat kebaikan". (Q.S. 2:148). Titik tekan ayat di atas adalah pada berbuat kebaikan dan perilaku berorientasi nilai. Perilaku semacam ini akan mentransformasi dunia menjadi sebuah surga. Firman Allah (SWT), “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang yang meminta-minta ; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat ; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila dia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, benar (imannya) ; dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa". (Q.S. 2:177)

Berangkat dari makna halal-bihalal seperti tersebut di atas, pesan universal Islam untuk selalu berbuat baik, memaafkan orang lain dan saling berbagi kasih sayang hendaknya tetap menjadi warna masyarakat Muslim Indonesia dan di negara-negara rumpun Melayu lainnya. Akhirnya, Islam di wilayah ini adalah Islam rahmatan lil ‘alamiin.

TIPS SEHAT SEPUTAR PUASA RAMADHAN

Marhaban Yaa Romadhon…, Bulan suci yang di dalamnya menyimpan banyak sekali kebaikan tentu tidak akan kita lewatkan begitu saja untuk memperbanyak amal di bulan romadhon ini, berikut 10 Tips Ilmiah untuk menyambut bulan suci Romadhon yang perlu kita ketahui bersama.

Puasa ramadhan menjelang untuk menyambutnya ada jadwal puasa yang bisa di download. Ok tips menunaikan puasa ramadhan anda bisa cermati:


1.Puasa ramadhan kita awali dengan niat ikhlas untuk menunaikan puasa ramadhan dan ucapkan syukur atas nikmat Alloh SWT,

2.Selama puasa ramadhan terapkan pola makan sehat

3.Keseimbangan gizi maupun porsinya sangat penting selamapuasa Romadhon

4.Ketika berbuka atau sahur di dalam Puasa Romadhon jangan makan terlalu kenyang dan jangan jadikan saat berbuka dengan mengkonsumsi secara berlebihan

5.Ingat batasi mengkonsumsi makanan berlemak tinggi, terlalu pedas, makanan kalengan, daging olahan dll di bulan suci Romadhon

6.Perbanyak mengkonsumsi buah-buahan segar saat berbuka atau sahur. Perbanyak minum air putih

7.Saat makan sahur maupun berbuka, sebaiknya sajian makanan yang fresh dan dimasak bukan yang telah disimpan selama beberapa hari kemudian dipanaskan

8.Masakan disajikan secara bervariasi, guna meningkatkan nafsu makan saaat sahur

9.Membatasi untuk mengonsumsi gula, makanan gorengan, makanan bersantan

10.Melakukan olahraga ringan secara teratur seperti, jalan kaki, senam, olahraga pernafasan dan lain-lain

Selamat melaksanakan Ibadah Puasa Romadhon, Semoga puasa kita tahun ini lebih baik dari tahun kemarin, dan kepada pengunjung setia blog ini, saya mohon maaf atas segala salah dan dosa.
Satria Bimo Aji.

MUI Bantah Keluarkan Fatwa Haram

Jakarta: Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ichwan Sam membantah, lembaganya pernah mengeluarkan fatwa tentang hukum orang kaya yang membeli bahan bakar minyak bersubsidi. "MUI belum pernah mengeluarkan fatwa tentang itu," tegas Ichwan dalam konferensi pers di kantor MUI, Jakarta, Jumat (1/7).


Kata Ichwan, isu mengenai fatwa BBM baru menjadi wacana di MUI. Ini artinya, fatwa ini bisa dikeluarkan, bisa tidak. Dan mengenai waktunya, jelas Ichwan bisa memakan waktu bulanan bahkan tahunan karena belum dikaji.

Isu mengenai fatwa BBM berawal dari wacana yang muncul akibat jawaban spontan pimpinan MUI, Makruf Amin saat ditanya wartawan usai pertemuan dengan Menteri ESDM. "Jadi itu ada miss leading, setiap nasehat, pendapat atau wacana sekalipun dari seorang pengurus MUI tidak dapat dinamakan fatwa," kata Ichwan.(AIS)

Pengamat: Kabareskrim Baru Hendaknya Profesional

Jakarta: Masa jabatan Ito Sumardi sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri akan berakhir bulan ini. Dan sebelum tiba masa itu, muncul sejumlah nama yang akan mengisi pos yang ditinggalkan Ito Sumardi.

Nama-nama itu di antaranya adalah Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Sutarman, Kapolda Aceh Irjen Iskandar Hasan, Kapolda Kalimantan Timur Irjen Bambang Widaryatmo, Koordinator Staf Ahli Kapolri Irjen Badrodin Haiti, dan Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komisaris Jenderal Oegroseno.

Siapapun calon yang lolos, pengamat kepolisian dosen Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Bambang Widodo Umar berharap Kabareskrim baru nantinya adalah figur polisi profesional. Bambang juga mengatakan di Jakarta, Selasa (29/6), sosok pengganti juga punya jaringan luas. Menurut Bambang, posisi Kabareskrim sangat menentukan kinerja Mabes Polri dalam menuntaskan kasus-kasus kejahatan besar.

Setali tiga uang dengan aktivis LSM Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar. Ia berharap, Kabareskrim baru haruslah diisi figur polisi yang profesional, tidak berpolitik, dan tidak bermain dengan pebisnis.(AIS)

Jakarta: Masa jabatan Ito Sumardi sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri akan berakhir bulan ini. Dan sebelum tiba masa itu, muncul sejumlah nama yang akan mengisi pos yang ditinggalkan Ito Sumardi.

Nama-nama itu di antaranya adalah Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Sutarman, Kapolda Aceh Irjen Iskandar Hasan, Kapolda Kalimantan Timur Irjen Bambang Widaryatmo, Koordinator Staf Ahli Kapolri Irjen Badrodin Haiti, dan Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komisaris Jenderal Oegroseno.

Siapapun calon yang lolos, pengamat kepolisian dosen Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Bambang Widodo Umar berharap Kabareskrim baru nantinya adalah figur polisi profesional. Bambang juga mengatakan di Jakarta, Selasa (29/6), sosok pengganti juga punya jaringan luas. Menurut Bambang, posisi Kabareskrim sangat menentukan kinerja Mabes Polri dalam menuntaskan kasus-kasus kejahatan besar.

Setali tiga uang dengan aktivis LSM Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar. Ia berharap, Kabareskrim baru haruslah diisi figur polisi yang profesional, tidak berpolitik, dan tidak bermain dengan pebisnis.(AIS)


Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memuji ilmu dan orang yang berilmu, serta menganjurkan hamba-hamba-Nya untuk membekali diri mereka dengan ilmu. Bahkan setiap muslim telah diwajibkan oleh Allah untuk mempelajari ilmu, Rasulullah shallllahu ‘alaihi wasallam berkata:

Artinya:” Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim”. (Shahihul Jami’ 3913)

Menuntut ilmu adalah amalan sholeh yang paling afdhal dan termasuk amalan jihad fisabilillah karena tegaknya agama Allah adalah dengan dua perkara:

1. Ilmu

2. Senjata dan peperangan

Dua perkara ini haruslah ada, tidak mungkin Agama Allah akan menang kecuali dengan dua perkara ini.

Keutamaan Ilmu Dalam Al Qur’an Dan As Sunnah

Allah dan RasulNya telah menerangkan keutamaan ilmu, orang berilmu serta orang yang mempelajarinya, diantara keutamaan ilmu:

1. Allah akan mengangkat derajat orang berilmu:

Artinya: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. (Al Mujadalah:11)

2. Ilmu adalah warisan para nabi

Rasulullah berkata:

Artinya: “Ilmu adalah warisan para nabi, para nabi tidaklah mewariskan emas ataupun dirham, akan tetapi mewariskan ilmu, barang siapa yang mengambilnya maka telah mengambil bagian yang banyak”. (Shahihul Jami Al Albani : 6297)

3. Allah menginginkan kebaikan bagi seorang yang berilmu

Rasulullah berkata:

Artinya: “Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan niscaya akan dipahamkan tentang masalah agama”. (Shahihul Jam Al Albani’:6612)

4. Ilmu adalah jalan menuju surga

Rasulullah berkata: “Barang siapa yang menempuh satu jalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan mempermudah jalannya menuju surga”. (HR.Muslim)

5. Orang berilmu adalah orang-orang yang senantiasa diatas alhaq hingga menjelang hari kiamat

Rasulullah berkata:

Artinya: “Barang siapa yang Allah inginkan kebaikan niscaya akan dipahamkan tentang masalah agama. Aku (Rasulullah) hanyalah pembagi (sedangkan) Allahlah yang memberi. Akan senantiasa ada sekelompok umat ini (muslimin) yang tetap diatas perintah Allah, tidak akan membahayakan mereka (ketika ada) orang yang menyelisihinya hingga datang urusan Allah (hari kiamat)”

Berkata Imam Ahmad -tentang kelompok ini-: ”Kalau mereka bukan Ahlul hadits aku tidak tahu siapa mereka”

Al Qodhi Iyadh berkata: “Maksud Imam Ahmad adalah Ahlussunnah dan orang yang berkeyakinan dengan madzhab ahlul Hadits”

Ilmu Apakah Yang Telah Dipuji Oleh Allah Dan Rasulnya Dan Wajib Kita Pelajari

Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin:

Ilmu yang dipuji adalah ilmu wahyu, ilmu yang Allah turunkan saja, nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“para nabi tidaklah mewariskan emas ataupun dirham, akan tetapi mewariskan ilmu, barang siapa yang mengambilnya telah mengambil bagian yang banyak”

Sudah maklum bahwa ilmu yang diwariskan para nabi adalah ilmu syariat bukanlah ilmu yang lainnya. . .”

Adab-Adab Penuntut Ilmu

Untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan meraih keutaamaannya, seorang yang menuntut ilmu hendaknya memperhatikan adab-adab berikut:

1. Ikhlas

Ilmu adalah adalah ibadah, dan ibadah haruslah didasari dua perkara: ikhlas dan Mutaba’ah (Sesuai tuntunan Rasulullah).

Lalu bagaimana terwujud keikhlasan dalam menuntut ilmu?

Ikhlas dalam menuntut ilmu terwujud dengan beberapa perkara:

- Niatkanlah belajar untuk menjalankan perintah Allah

- Niatkan untuk menghilangkan kebodohan pada diri sendiri dan orang lain

- Niatkan dalam rangka mengikuti syariat Muhammad Shalallahu’alaihi wassalam

- Niatkan dalam rangka menjaga dan membela syariat Allah

(Syarah Hilyah Al Utsaimin hal 25-28)

2. Bertakwa kepada Allah

Taqwa adalah dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya

Allah berfirman:

Artinya: “Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada , kami akan memberikan kepadamu Furqaan.Dan kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. dan mempunyai karunia yang besar”.(QS Al Anfal:29).

3. Berusaha untuk memahami ilmu dengan pemahaman yang benar

Berkata Ibnul Qoyim: “Tidaklah seorang diberi nikmat yang terbesar setelah Islam selain niat yang baik dan pemahaman yang benar”.

Lalu bagaimanakah cara mendapatkan pemahaman yang benar?

Banyak hal yang harus dilakukan, diantaranya:

- Memilih guru yang benar pemahamannya diatas jalan Ahlus Sunnah

Muhamad bin Sirin berkata: “Dulu mereka tidak bertanya tentang fitnah, tatkala terjadi fitnah merekapun berkata: “Sebutkanlah rowi-rowi kalian”, jika Ahlussunnah diterima haditsnya , tapi jika bukan dari Ahlussunnah maka tidak diterima haditsnya”.

- Memilih kitab-kitab/buku-buku yang berpemahaman Ahlus sunnah

- Tadaruj (bertahap) dalam mempelajari ilmu

- Mendengar dan memperhatikan ilmu yang disampaikan

(Syarah Hilyah Al Utsaimin : 136-137)

Sesungguhnya masih banyak adab-adab yang harus kita amalkan untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Bagi yang menginginkan kejelasan lebih lanjut tentang pembahasan ini silahkan merujuk kepada kitab Syarah Hilyatu Thalabul Ilmi karya Syaikh Muhammad Shalih Al Utsaimin.

Mudah-mudahan apa yang kami sampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua. Atika Hilda Utami-Kalipelus.