Senin, 18 Juli 2011

MENGHINDAR DARI BAHAYA NAFSU

Wahai saudaraku sesungguhnya masalah nafsu ini sulit sekali dan tidak bisa diusir dengan begitu saja dari diri kita. Sebab nafsu itu bagian dari diri kita, bagian dari penggerak manusia. Meskipun demikian, engkau tak boleh sama sekali membiarkan nafsu begitu saja, maka nafsu akan meraja lela dan menanamkan bahaya kepadamu sendiri, karenanya ada dua jalan untuk menghadapi nafsu agar tidak membahayakan :
  1. Mendidik dan melatihnya agar berpengaruh baik.
  2. Melemahkan dan menahannya agar tidak terus menerus menguasai dirimu.
Karena itulah, maka menghadapi nafsu dan mengendalikan, kita tidak boleh menganggap ringan. Ini pekerjaan yang teramat berat dan perlu kesabaran. Bekal untuk menghadapi hawa nafsu ialah dengan takwa.
Nafsu itu ibarat kuda piaraan yang binal dan ganas, untuk bisa melemahkan, maka kita perlu menundukkan dulu kemudian memasang kendali, jika kendali sudah terpasang, maka kuda piaraan itu bisa kita naiki kemana kita suka. Dan menurut sebagian ulama, untuk menundukkan nafsu syahwat diperlukan tiga cara yang antara lain adalah sebagai berikut :
  1. Menahan syahwat/keinginan. Sama saja dengan binatang yang binal jika dikurangi makanannya akan menjadi lemah dan tak ganas lagi.
  2. Harus dibebani dengan ibadah yang berat. Semisal binatang binal, jika muatannya dikurangi akan menjadi semakin binal. Namun jika makanannya dikurangi dan bebannya ditambah, akan menjadi penurut.
  3. Mohon pertolongan Allah dan senantiasa berdoa semoga kita mendapat pertolongannnya.
Tentunya engkau pernah mendengar perkataan Nabi Yusuf alaihis salam, bahwa nafsu itu memerintahkan ke jalan jahat/buruk. Kecuali bagi orang yang dikasihi Tuhan. Bila kita membiasakan tiga hal tersebut, tentu nafsu yang binal akan menjadi tunduk dengan izin Allah.
Jika nafsu akan tunduk, maka engkau bisa mengendalikannya dan selamat dari kejahatan.
Wahai saudaraku, ketahuilah bahwa taqwa itu adalah harta yang terpendam dan berharta sekali, apabila engkau mendapatkannya. Betapa besar keuntunganmu, sebab didalamnya penuh dengan permata-permata, tinggi nilainya dan mahal pula harganya, banyak menyimpan kebaikan dan merupakan rezeki yang utama. Maka seolah-olah dalam taqwa itu terkumpul kebaikan dunia dan akhirat.
Banyak sekali firman Allah dalam Al-quran yang menggantungkan pada taqwa dan menjanjikan pahala besar bagi orang-orang yang mengamalkannya. Berikut ada dua belas ayat yang berkisar soal keutamaan taqwa :
  1. Allah memuji bagi orang yang bertaqwa kepadanya sebagaimana firmanNya :“Bila kamu bersabar dan bertaqwa, maka itulah pekerjaan yang kuat”.
  2. Allah akan memelihara orang yang taqwa dari tipu daya musuh, sebagaimana firmanNya: “Jika kamu bersabar dan bertaqwa, maka tidak akan ada madharat padamu tentang tipu daya musuh”.
  3. Allah menjanjikan akan memberi dukungan dan pertolongan bagi orang-orang yang bertaqwa sebagaimana firman-Nya : “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa dan yang berbuat baik. Allah pelindung bagi orang-orang yang bertaqwa”.
  4. Orang yang bertaqwa akan selamat dari kesusahan dan akan mendapatkan rezeki yang halal, sebagaimana firmanNya : “Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Allah memberikan kepadanya kelapangan dan rezeki yang tidak terhitung banyaknya”.
  5. Allah menjanjikan bagi orang-orang yang bertaqwa akan perbaikan amal, sebagaimana firman-Nya : “Wahai sekalian orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah, dan ucapkan perkataan-perkataan yang benar, pasti Allah mengislahkan amalmu”.
  6. Allah menjanjikan ampunan bagi orang yang bertaqwa sebagaimana firman-Nya : “Dan Allah mengampuni dosa kamu”.
  7. Allah menyintai orang-orang yang mau bertaqwa sebagaimana firman-Nya : “Sesungguhnya Allah menyintai orang-orang yang bertaqwa”.
  8. Allah menjanjikan akan menerima amalan yang dilakukan oleh orang-orang bertaqwa, sebagaimana firmannya : “Amal yang diterima Allah hanyalah amal dari orang-orang yang bertaqwa”.
  9. Allah memberi kemuliaan dan kehormatan bagi manusia yang bertaqwa, sebagaimana firmanNya . “Sesungguhnya yang termulia dari kamu disisi Allah ialah yang paling takwa”.
  10. Orang yang bertaqwa akan mendapatkan kabar gembira ketika maut, sebagaimana firmanNya : “Adapau yang beriman dan bertaqwa, bagi mereka mendapat kabar gembira di dunia dan akhirat”.
  11. Allah akan menghindarkan orang-orang taqwa dari api neraka, sebagaimana firmanNya :“Lalu aku selamatkan orang-orang yang taqwa dan menjauhkan dari neraka bagi mereka yang bertaqwa”.
  12. Allah menjanjikan bagi orang yang bertaqwa untuk kekal di syurga, sebagaimana firmanNya : “Surga itu disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa”.
Demikianlah keterangan-keterangan yang jelas dari semua kebaikan dan kebahagiaan dalam dua kehidupan (dunia akhirat) dibawah naungan taqwa. Oleh sebab itu janganlah melupakan nasibmu dari taqwa ini.(Imam Al-Ghazali tentang mengatasi rintangan beribadah alih bahasa Ny. Kholila Marhijanto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar